Inilah Perbedaan Kista dan Miom

TIPS KESEHATAN
Kista dan miom merupakan penyakit yang dialami wanita. Penyakit itu merupakan pengganggu sistem reproduksi wanita. Tapi, tahukan Anda apa perbedaan kista dan miom? Simak penjelasan di bawah ini.
Kista berisi kantung cairan dibungkus oleh selaput yang berbentuk seperti jaringan. Selain tumbuh membesar, kista juga berisiko pecah. Ukurannya pun beragam, dari mulai 2 cm sampai dengan lebih dari 40 cm. Dokter biasanya akan mengecek apakah kista termasuk jinak atau ganas.

Sementara miom merupakan pembungkus otot rahim yang berubah menjadi tumor jinak. Banyak yang menyebutnya sebagai daging yang tumbuh di dalam rahim. Ukurannya bisa mulai dari sebesar kacang polong sampai sebutir angggur dan bentuknya kenyal. Miom juga bisa tumbuh cepat atau lambat, selain itu bisa menjadi banyak. Menurut statistik medis, sebagian besar kasus miom tidak berbahaya, karena jarang berubah menjadi kanker.

Berbagai Faktor Penyebab
Penyebab munculnya "pengganggu" organ reproduksi ini belum diketahui. Kendati demikian, berbagai penelitian yang pernah dilakukan menyatakan bahwa kista mungkin disebabkan oleh berbagai zat kimia yang memiliki kandungan bersifat karsinogenik. Inilah mengapa perempuan berusia di atas 45 tahun, kista bisa berkembang menjadi kanker.

Sedangkan penyebab munculnya miom lebih kepada faktor hormonal yang berasal dari hormon estrogen. Miom juga akan menyusut setelah memasuki masa menopause karena kadar estrogen yang menurun. Selain itu, berbagai faktor seperti gaya hidup tidak sehat, stres, dan emosi yang tidak stabil diduga punya kontribusi untuk pertumbuhan miom.
Tetap Bisa Hamil
Menurut Prof. DR. Dr. M. Farid Azis, SpOG, spesialis obstetri dan ginekologi dari FKUI-RSCM, Jakarta, meskipun memiliki kista atau miom, selalu ada kesempatan untuk hamil. Ini karena janin tumbuh di dalam rahim, sedangkan kista tumbuh di salah satu indung telur. Kesempatan hamil tetap ada karena indung telur yang satu lagi masih bisa berfungsi. Kista menyebabkan tidak bisa hamil jika berubah menjadi kanker ovarium yang menyebabkan baik indung telur dan rahim harus diangkat.

Untuk penderita miom juga tidak perlu khawatir. National Institute of Child Health and Human Development menyatakan bahwa sebagian besar perempuan yang memiliki miom tetap bisa hamil. Prof Farid pun memiliki pendapat senada. Walaupun tumbuh di rahim, tapi untuk menyebabkan dampak negatif pada janin tergantung pada posisinya; apakah miom terletak di dalam dinding rahim atau di permukaan dalam rongga rahim. Saat hamil, karena tumbuh di dalam rahim bersama bayi, miom tidak bisa diambil. Miom biasanya dibiarkan dulu untuk dipantau perkembangannya selama 3 bulan. 

0 Response to "Inilah Perbedaan Kista dan Miom"

Posting Komentar